Jumat, 29 Juni 2012

8 Sifat wanita tak disukai pria

Wanita mungkin punya banyak kelebihan, tapi bukan berarti mereka makhluk sempurna. Berikut ini adalah delapan sifat wanita yang tidak disukai pria.
1.Emosi sering berubah
Emosi wanita seringkali berubah tanpa alasan yang jelas, kadang marah atau tiba-tiba menangis. Sifat seperti ini kadang membingungkan pria, karena mereka merasa apapun yang dilakukan tidak bisa membuat perasaan wanita lebih baik.
2.Alasan PMS
Alasan sedang mengalami Pre Menstrual Syndrome (PMS) sering digunakan wanita untuk menghalalkan segala perbuatan mereka. Jika mereka tiba-tiba marah, suasana hati sedang buruk, malas, dan ingin makan banyak, semuanya disalahkan ke tamu bulanan.
3.Terobsesi berat badan
Wanita sering merasa panik jika berat badannya naik, padahal menurut orang lain tidak seberapa. Terobsesi bentuk tubuh bak model dan memiliki berat badan yang ideal bisa jadi penyebab pria tidak suka pada wanita.
4.Ritual Kecantikan
Wanita punya ritual kecantikan yang cukup banyak dan mereka memerlukan waktu cukup lama untuk melakukannya. Pria biasanya tidak suka jika wanita menghabiskan lebih dari 30 menit hanya untuk sekadar berdandan.
5.Sering mengeluh
Tanpa disadari wanita sering mengeluh tentang berbagai hal. Mulai dari pasangannya yang lupa hari ulang tahunnya, kejadian tak mengenakkan di kantor, kemacetan di jalan, dan lain sebagainya.
6.Gosip
Membicarakan kejelekan orang lain, bahkan kejelekan teman sendiri, membuat wanita terlihat buruk di mata pria. Karena menurut pria, jika memang tidak suka dengan orang tersebut lebih baik mengatakan langsung daripada membicarakannya di belakang.
7.Diam kala sedang marah
Saat sedang marah, wanita cenderung diam tanpa memberikan alasan yang jelas. Padahal pria tidak bisa membaca pikiran wanita dan apa yang membuat wanita marah lalu diam. Saat wanita berkata “Tidak ada apa-apa” kadang berarti sebaliknya.
8.Cemburu tanpa alasan
Rasa cemburu memang bisa jadi bumbu dalam suatu hubungan, namun jika berlebihan tentu bisa jadi bencana. Memeriksa ponsel pasangannya atau menelepon setiap lima menit bisa membuat pria tidak nyaman.

Menatap Masa Depan Lewat Kelas Bimbingan Karir

Ayo kita mengenali bisnis dan entrepreneur dengan lebih jelas. Nah di SMA Karangturi Semarang, hari kamis dan jumat tanggal 26-27 April 2012  diadakan workshop dan pelatihan tentang bisnis dan entrepreneur. Acara yang di beri nama “Kelas Bimbingan Karir” ini berlangsung selama dua hari dan diikuti oleh 100 peserta yang masing-masing dari siswa-siswi kelas XII IPS dan IPA SMA Karangturi Semarang.
Acara ini bertujuan untuk  memperkenalkan dunia entrepreneur sejak dini, selain itu juga untuk melatih siswa-siswi untuk mampu terjun ke dunia bisnis. Nggak hanya itu juga lho, dalam akhir pembicaraan para peserta juga di beri sebuah kompetisi tentang perencanaan bisnis dan nantinya akan di presentasikan dalam waktu satu minggu ke yang akan datang. Dalam setiap kelompok ini beranggotakan lima siswa, nantinya yang menjadi terbaik akan di peretemukan oleh kelommpok lain dari sekolah lain yang berada di Semarang. Seperti SMA 1, SMA Semesta, SMA 5, SMA 3, SMA Loyola, SMA Theresiana, dan banyak lagi yang  berjumlah 30 sekolah yang ada di Semarang. Tapi hanya sekitar 20 kelompok dari masing-masing sekolah saja yang akan maju ke babak berikutnya pada bulan Desember mendatang.
Acara yang digelar oleh lembaga komunitas SIC (Suara Indonesia Community) dan bekerja sama denga Suara Merdeka ini baru tahun pertama di adakan di Semarang, dan baru awal di mulainya juga di SMA Karangturi Semarang. Namun lembaga komunitas yang berpusat di Jakarta ini sudah tahun ke-3 berjalan di sekolah-sekolah yang berada di daerah Jakarta.
Di hari keduanya pun  acara berlangsung meriah, siswa siswi karangturi kelas 11 IPA  senantiasa ikut berpartisipasi dalam acara ini. Sepertinya di hari kedua ini pesertanya lebih sedikit di banding hari kemarin, menurut Even salah satu murid SMA karangturi yang mengikuti kegiatan ini acaranya cukup meriah,  dengan diadakannya acara ini kita tahu tentang berwirausaha dan mengenali bisnis dan entrepreneur,

10 wanita yang di sukai pria

Bila Anda ingin menjadi seorang wanita yang disukai oleh pria, khususnya oleh kekasih, Anda perlu mengetahui sikap apa saja yang umumnya disukai oleh pria. Dengan pengetahuan ini, Anda bisa mengembangkan potensi yang masih tersembunyi dan memperbaiki sikap yang kurang disukai oleh pria.
Ketika sikap Anda semakin menyukakan hatinya, maka cintanya pada Anda akan semakin besar.
1. Keibuan
Banyak pria yang terpikat pada wanita yang bersikap keibuan, lembut, perhatian dan penuh kasih sayang. Perlakuan wanita yang keibuan bisa membuat pria merasa aman ketika sedang ketakutan, tentram ketika sedang gelisah dan senang ketika sedang ingin dimanja. Tidak usah menunggu sampai melahirkan untuk memunculkan sifat keibuan. Bagaimanapun kepribadiannya, setiap wanita punya potensi keibuan.
2. Kekanak-kanakan
Dalam batas kewajaran, sifat kekanak-kanakan seorang wanita bisa menjadi daya tarik tersendiri di mata pria. Tentu saja bukan sifat anak kecil yang negatif dan menjengkelkan, tapi yang menyenangkan. Misalnya, kemanjaan seorang wanita bisa membangkitkan naluri kebapaan dan kejantanan seorang pria. Keceriaan wanita bisa membuat pria lebih bergairah. Dan antusias wanita bisa membuat pria lebih menikmati hidup.

3. Pengertian

Sikap pengertian seorang wanita membuat pria merasa dihargai dan diterima sebagai mana adanya. Sikap ini tercermin dari adanya tenggangrasa, mudah memaafkan, memilih waktu yang tepat bila hendak mengkritik, dsb. Misalnya, ketika menduga kekasihnya berbuat salah, wanita yang pengertian tidak langsung menghujaninya dengan kata-kata kasar, namun mencoba mengerti dulu duduk persoalannya.
4. Menghargainya
Wanita yang bisa menghargai pria adalah wanita dambaan pria. Berbeda dengan wanita yang suka diperlakukan dengan lembut, pria umumnya lebih suka dihargai. dipuji dengan tulus dan diberi kepercayaan. Penghargaan dari seorang wanita bisa membuat pria merasa bangga dengan dirinya dan lebih percaya diri.
5. Memperhatikan Penampilan
Pria menyukai wanita yang memperhatikan penampilan. Penampilan menunjukkan kadar penghargaan seorang wanita kepada dirinya. Tidak jadi masalah apakah dia tampil sensual, natural, sportif atau romantis.
6. Komunikatif
Pria menyukai wanita yang komunikatif, yang enak diajak bicara. Meski topik pembicaraan yang disukai pria umumnya berbeda dengan yang diminati wanita, namun wanita yang komunikatif bisa mengimbanginya. Ia tidak hanya menjadi pendengar yang pasif, tapi aktif merespon lawan bicaranya. Ia tahu bagaimana menjadi pendengar yang baik, bagaimana mengalihkan pembicaraan yang terlalu serius dan bagaimana membuat pembicaraan menjadi lebih menarik.
7. Supel
Wanita yang supel, ramah dan suka bergaul mempunyai nilai plus di mata pria. Wanita yang supel tahu bagaimana menghadapi orang yang lebih tua dan bagaimana memperlakukan orang yang lebih muda. Ketika menghadapi situasi baru, meski pada mulanya tampak grogi, namun dia dapat segera menyesuaikan diri.
8. Menghormati Diri Sendiri
Pria sangat menghormati wanita yang menghormati dirinya sendiri, sopan dan tahu etiket. Dengan menghormati dirinya sebetulnya wanita sedang menunjukkan kepada pria bagaimana dia harus diperlakukan.
9. Menyukai Diri Sendiri
Wanita yang menyukai dirinya selalu tampak lebih menarik dibandingkan wanita yang kurang menyukai dirinya. Ia selalu tersenyum ketika melihat wajahnya di cermin, merawat tubuhnya, meningkatkan kualitas hidupnya dan berusaha memberi yang terbaik bagi dirinya. Dengan menyukai diri sendiri, ia memancarkan pesona yang membuat pria menyukainya juga.

10. Simpatik

Pria sangat mengagumi wanita yang murah hati, suka memperhatikan orang lain, senang menghibur yang susah, tidak pandang bulu dan tidak bergaya ekslusif. Kebaikan yang mengalir dengan wajar dan spontan mencerminkan hati yang mulia. Ada inner beauty yang memancar keluar dengan indah dan mempesona.

ciri-ciri orang yang memiliki sifat dermawan

DERMAWAN
Dermawan adalah orang yang memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan tanpamengharapkan imbalan apa pun. .
   
Artinya:”perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui”.
[166] Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
Ciri-ciri manusia yang memiliki sifat dermawan, antara lain:
  1. Selalu menyayangi siapa pun;
  2. Rela berkorban untuk menolong manusia;
  3. Tidak sombong ketika memiliki harta melimpah;
  4. Selalu menggunakan hartanya untuk kebaikan;
  5. Mendahulukan kepentingan umum.
Keutamaan sifat dermawan, antara lain:
  1. Dicintai Alloh dan Rosul-Nya;
  2. Meringankan kesulitan orang lain;
  3. Harta menjadi bersih dan berkah;
  4. Disenangi masyarakat;
  5. Akan bertambah rizkinya.
Cara membiasakan sifat dermawan, antara lain:
  1. Bergaul dengan para dermawan;
  2. Tanamkan sikap peduli kasih terhadap sesama;
  3. Hindari sifat sombong dan suka berhura-hura;
  4. Menyisihkan uang jajan untuk berbagi dengan teman;
  5. Tidak mengingat-ingat harta yang telah diberikan, apalagi membicarakannya.
Adab dalam berderma atau shodakoh, antara lain:
  1. Merahasiakannya, dengan maksud menjaauhkan dari sifat ria dan pamrih;
  2. Menampakannya, dengan maksud mendorong orang lain untuk bersedekah;
  3. Tidak menyebut-nyebut pemberiaannya dan menyakiti orang;
  4. Menganggap kecil setiap pemberian;
  5. Memilih harta yang paling baik.

Sepuluh Sifat yang Dibenci Allah

Ulama ahli bijak berkata : “ada sepuluh sifat yang dibenci Allah, yang timbul dari sepuluh macam orang, yaitu :
  1. sifat bakhil yang timbulndari orang kaya
  2. kesombongan yang timbul dari orang fakir
  3. ketamakan yang timbul dari ulama
  4. tidak punya rasa malu yang timbul dari kaum wanita
  5. cinta keduniaan yang timbul dari kakek-kakek
  6. kemalasan yang timbul dari kaum remaja
  7. kelaliman yang timbul dari para penguasa
  8. pengecut yang timbul dari pasukan perang
  9. ujub yang timbul dari kalangan orang-orang zuhud, dan
  10. riya’ yang timbul dari kalangan ahli ibadah.”

penikahan dalam islam

Islam adalah agama yang syumul (universal). Agama yang mencakup semua sisi kehidupan. Tidak ada suatu masalah pun, dalam kehidupan ini, yang tidak dijelaskan. Dan tidak ada satu pun masalah yang tidak disentuh nilai Islam, walau masalah tersebut nampak kecil dan sepele. Itulah Islam, agama yang memberi rahmat bagi sekalian alam. Dalam masalah perkawinan, Islam telah berbicara banyak. Dari mulai bagaimana mencari kriteria calon calon pendamping hidup, hingga bagaimana memperlakukannya kala resmi menjadi sang penyejuk hati. Islam menuntunnya. Begitu pula Islam mengajarkan bagaimana mewujudkan sebuah pesta pernikahan yang meriah, namun tetap mendapatkan berkah dan tidak melanggar tuntunan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitu pula dengan pernikahan yang sederhana namun tetap penuh dengan pesona. Melalui makalah yang singkat ini insyaallah kami akan membahas perkawinan menurut hukum islam.        Perkahwinan atau nikah menurut bahasa ialah berkumpul dan bercampur. Menurut istilah syarak pula ialah ijab dan qabul (‘aqad) yang menghalalkan persetubuhan antara lelaki dan perempuan yang diucapkan oleh kata-kata yang menunjukkan nikah, menurut peraturan yang ditentukan oleh Islam. Perkataan zawaj digunakan di dalam al-Quran bermaksud pasangan dalam penggunaannya perkataan ini bermaksud perkahwinan Allah s.w.t. menjadikan manusia itu berpasang-pasangan, menghalalkan perkahwinan dan mengharamkan zina.
       Persoalan perkawinan adalah persoalan yang selalu aktual dan selalu menarik untuk dibicarakan, karena persoalan ini bukan hanya menyangkut tabiat dan hajat hidup manusia yang asasi saja tetapi juga menyentuh suatu lembaga yang luhur dan sentral yaitu rumah tangga. Luhur, karena lembaga ini merupakan benteng bagi pertahanan martabat manusia dan nilai-nilai ahlaq yang luhur dan sentral. Perkawinan bukanlah persoalan kecil dan sepele, tapi merupakan persoalan penting dan besar. ‘Aqad nikah (perkawinan) adalah sebagai suatu perjanjian yang kokoh dan suci.
Perkawinan adalah Fitrah Kemanusiaan
        Agama Islam adalah agama fithrah, dan manusia diciptakan Allah Ta’ala cocok dengan fitrah ini, karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh manusia menghadapkan diri ke agama fithrah agar tidak terjadi penyelewengan dan penyimpangan. Sehingga manusia berjalan di atas fithrahnya. Perkawinan adalah fitrah kemanusiaan, maka dari itu Islam menganjurkan untuk nikah, karena nikah merupakan gharizah insaniyah (naluri kemanusiaan).
A. Islam Menganjurkan Nikah
Islam telah menjadikan ikatan perkawinan yang sah berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai satu-satunya sarana untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang sangat asasi, dan sarana untuk membina keluarga yang Islami. Penghargaan Islam terhadap ikatan perkawinan besar sekali, sampai-sampai ikatan itu ditetapkan sebanding dengan separuh agama. Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu berkata : “Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Artinya : Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi” .
B. Islam Tidak Menyukai Membujang
Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu berkata : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk nikah dan melarang kami membujang dengan larangan yang keras”. Dan beliau bersabda :
“Artinya : Nikahilah perempuan yang banyak anak dan penyayang. Karena aku akan berbangga dengan banyaknya umatku dihadapan para Nabi kelak di hari kiamat.”
       Pernah suatu ketika tiga orang shahabat datang bertanya kepada istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang peribadatan beliau, kemudian setelah diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan peribadatan mereka. Salah seorang berkata: Adapun saya, akan puasa sepanjang masa tanpa putus. Dan yang lain berkata: Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin selamanya …. Ketika hal itu didengar oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau keluar seraya bersabda :
“Artinya : Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu, sungguh demi Allah, sesungguhnya akulah yang paling takut dan taqwa di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku berbuka, aku shalat dan aku juga tidur dan aku juga mengawini perempuan. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku” .
Kedudukan Perkawinan dalam Islam
• Wajib kepada orang yang mempunyai nafsu yang kuat sehingga bias menjerumuskannya ke lembah maksiat (zina dan sebagainya) sedangkan ia seorang yang mampu.disini mampu bermaksud ia mampu membayar mahar(mas berkahminan/dower) dan mampu nafkah kepada calon isterinya.
• Sunat kepada orang yang mampu tetapi dapat mengawal nafsunya.
• Harus kepada orang yang tidak ada padanya larangan untuk berkahwin dan ini merupakan hukum asal perkawinan
• Makruh kepada orang yang tidak berkemampuan dari segi nafkah batin dan lahir tetapi sekadar tidak memberi kemudaratan kepada isteri.
• Haram kepada orang yang tidak berkempuan untuk memberi nafkah batin dan lahir dan ia sendiri tidak berkuasa (lemah), tidak punya keinginan menikah serta akan menganiaya isteri jika dia menikah.
Tujuan Perkawinan dalam Islam
1. Untuk Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia Yang Asasi
Perkawinan adalah fitrah manusia, maka jalan yang sah untuk memenuhi kebutuhan ini yaitu dengan aqad nikah (melalui jenjang perkawinan), bukan dengan cara yang amat kotor menjijikan seperti cara-cara orang sekarang ini dengan berpacaran, kumpul kebo, melacur, berzina, lesbi, homo, dan lain sebagainya yang telah menyimpang dan diharamkan oleh Islam.
2. Untuk Membentengi Ahlak Yang Luhur
Sasaran utama dari disyari’atkannya perkawinan dalam Islam di antaranya ialah untuk membentengi martabat manusia dari perbuatan kotor dan keji, yang telah menurunkan dan meninabobokan martabat manusia yang luhur. Islam memandang perkawinan dan pembentukan keluarga sebagai sarana efefktif untuk memelihara pemuda dan pemudi dari kerusakan, dan melindungi masyarakat dari kekacauan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”.
3. Untuk Menegakkan Rumah Tangga Yang Islami
Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Islam membenarkan adanya Thalaq (perceraian), jika suami istri sudah tidak sanggup lagi menegakkan batas-batas Allah, sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut :
“Artinya : Thalaq (yang dapat dirujuki) dua kali, setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang dhalim.”
Yakni keduanya sudah tidak sanggup melaksanakan syari’at Allah. Dan dibenarkan rujuk (kembali nikah lagi) bila keduanya sanggup menegakkan batas-batas Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah lanjutan ayat di atas :
“Artinya : Kemudian jika si suami menthalaqnya (sesudah thalaq yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dikawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami yang pertama dan istri) untuk kawin kembali, jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkannya kepada kaum yang (mau) mengetahui “ .
       Jadi tujuan yang luhur dari pernikahan adalah agar suami istri melaksanakan syari’at Islam dalam rumah tangganya. Hukum ditegakkannya rumah tangga berdasarkan syari’at Islam adalah wajib.
4. Untuk Meningkatkan Ibadah Kepada Allah
Menurut konsep Islam, hidup sepenuhnya untuk beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia. Dari sudut pandang ini, rumah tangga adalah salah satu lahan subur bagi peribadatan dan amal shalih di samping ibadat dan amal-amal shalih yang lain, sampai-sampai menyetubuhi istri-pun termasuk ibadah (sedekah).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Jika kalian bersetubuh dengan istri-istri kalian termasuk sedekah !. Mendengar sabda Rasulullah para shahabat keheranan dan bertanya : “Wahai Rasulullah, seorang suami yang memuaskan nafsu birahinya terhadap istrinya akan mendapat pahala ?” Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab : “Bagaimana menurut kalian jika mereka (para suami) bersetubuh dengan selain istrinya, bukankah mereka berdosa .? Jawab para shahabat :”Ya, benar”. Beliau bersabda lagi : “Begitu pula kalau mereka bersetubuh dengan istrinya (di tempat yang halal), mereka akan memperoleh pahala !” .
5. Untuk Mencari Keturunan Yang Shalih
Tujuan perkawinan di antaranya ialah untuk melestarikan dan mengembangkan bani Adam, Allah berfirman :
“Artinya : Allah telah menjadikan dari diri-diri kamu itu pasangan suami istri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?”.
Dan yang terpenting lagi dalam perkawinan bukan hanya sekedar memperoleh anak, tetapi berusaha mencari dan membentuk generasi yang berkualitas, yaitu mencari anak yang shalih dan bertaqwa kepada Allah.Tentunya keturunan yang shalih tidak akan diperoleh melainkan dengan pendidikan Islam yang benar.
Hikmah Perkahwinan
• cara yang halal untuk menyalurkanm nafsu seks.
• Untuk memperoleh ketenangan hidup, kasih sayang dan ketenteraman
• Memelihara kesucian diri
• Melaksanakan tuntutan syariat
• Menjaga keturunan
• Sebagai media pendidikan:
• Mewujudkan kerjasama dan tanggungjawab
• Dapat mengeratkan silaturahim
Tata Cara Perkawinan Dalam Islam
Islam telah memberikan konsep yang jelas tentang tata cara perkawinan berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah yang Shahih (sesuai dengan pemahaman para Salafus Shalih -peny), secara singkat penulis sebutkan dan jelaskan seperlunya :
1. Khitbah (Peminangan)
Seorang muslim yang akan menikahi seorang muslimah hendaknya ia meminang terlebih dahulu, karena dimungkinkan ia sedang dipinang oleh orang lain, dalam hal ini Islam melarang seorang muslim meminang wanita yang sedang dipinang oleh orang lain (Muttafaq ‘alaihi).
2. Aqad Nikah
Dalam aqad nikah ada beberapa syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi :
a. Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai.
b. Adanya Ijab Qabul.
a) Syarat ijab
• Pernikahan nikah hendaklah tepat
• Tidak boleh menggunakan perkataan sindiran
• Diucapkan oleh wali atau wakilnya
• Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti mutaah.
• Tidak secara taklik (tiada sebutan prasyarat sewaktu ijab dilafazkan)
Contoh bacaan Ijab: Wali/wakil Wali berkata kepada calon suami:"Aku nikahkan/kahwinkan engkau dengan Delia binti Munif dengan mas kahwinnya/bayaran perkahwinannya sebanyak Rp. 300.000 tunai".
b) Syarat qabul
• Ucapan mestilah sesuai dengan ucapan ijab
• Tiada perkataan sindiran
• Dilafazkan oleh calon suami atau wakilnya (atas sebab-sebab tertentu)
• Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti mutaah(seperti nikah kontrak)
• Tidak secara taklik(tiada sebutan prasyarat sewaktu qabul dilafazkan)
• Menyebut nama calon isteri
• Tidak diselangi dengan perkataan lain
Contoh sebuatan qabul(akan dilafazkan oleh calon suami):"Aku terima nikah/perkahwinanku dengan Delia binti Munifdengan mas kahwinnya/bayaran perkahwinannya sebanyak Rp. 300.000 tunai" ATAU "Aku terima Delia binti Munif sebagai isteriku".
c. Adanya Mahar .
Mahar (atau diistilahkan dengan mas kawin) adalah hak seorang wanita yang harus dibayar oleh laki-laki yang akan menikahinya. Mahar merupakan milik seorang isteri dan tidak boleh seorang pun mengambilnya, baik ayah maupun yang lainnya, kecuali dengan keridhaannya.
Allah Berfirman: “Dan berikanlah mahar (maskawin) kepada perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian yang penuh kerelaan.”.
Jenis mahar
• Mahar misil : mahar yang dinilai berdasarkan mahar saudara perempuan yang telah berkahwin sebelumnya
• Mahar muthamma : mahar yang dinilai berdasarkan keadaan, kedudukan, atau ditentukan oleh perempuan atau walinya.
d. Adanya Wali.
Yang dikatakan wali adalah orang yang paling dekat dengan si wanita. Dan orang paling berhak untuk menikahkan wanita merdeka adalah ayahnya, lalu kakeknya, dan seterusnya ke atas. Boleh juga anaknya dan cucunya, kemudian saudara seayah seibu, kemudian saudara seayah, kemudian paman.
Ibnu Baththal rahimahullaah berkata, “Mereka (para ulama) ikhtilaf tentang wali. Jumhur ulama di antaranya adalah Imam Malik, ats-Tsauri, al-Laits, Imam asy-Syafi’i, dan selainnya berkata, “Wali dalam pernikahan adalah ‘ashabah (dari pihak bapak), sedangkan paman dari saudara ibu, ayahnya ibu, dan saudara-saudara dari pihak ibu tidak memiliki hak wali.”
Syarat wali
• Islam, bukan kafir dan murtad
• Lelaki dan bukannya perempuan
• Baligh
• Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
• Bukan dalam ihram haji atau umrah
• Tidak fasik
• Tidak cacat akal fikiran, terlalu tua dan sebagainya
• Merdeka
• Tidak ditahan kuasanya daripada membelanjakan hartanya
Jenis-jenis wali
• Wali mujbir: Wali dari bapa sendiri atau datuk sebelah bapa (bapa kepada bapa) mempunyai kuasa mewalikan perkahwinan anak perempuannya atau cucu perempuannya dengan persetujuannya atau tidak(sebaiknya perlu mendapatkan kerelaan calon isteri yang hendak dikahwinkan)
• Wali aqrab: Wali terdekat mengikut susunan yang layak dan berhak menjadi wali
• Wali ab’ad: Wali yang jauh sedikit mengikut susunan yang layak menjadi wali, jika ketiadaan wali aqrab berkenaan. Wali ab’ad ini akan berpindah kepada wali ab’ad lain seterusnya mengikut susuna tersebut jika tiada yang terdekat lagi.
• Wali raja/hakim: Wali yang diberi kuasa atau ditauliahkan oleh pemerintah atau pihak berkuasa negeri kepada orang yang telah dilantik menjalankan tugas ini dengan sebab-sebab tertentu
e. Adanya Saksi-saksi.
Syarat-syarat saksi
• Sekurang-kurangya dua orang
• Islam
• Berakal
• Baligh
• Lelaki
• Memahami kandungan lafaz ijab dan qabul
• Boleh mendengar, melihat dan bercakap
• Adil (Tidak melakukan dosa-dosa besar dan tidak berterusan melakukan dosa-dosa kecil)
• Merdeka
3. Walimah
Walimatul ‘urusy hukumnya wajib dan diusahakan sesederhana mungkin dan dalam walimah hendaknya diundang orang-orang miskin. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang mengundang orang-orang kaya saja berarti makanan itu sejelek-jelek makanan.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Makanan paling buruk adalah makanan dalam walimah yang hanya mengundang orang-orang kaya saja untuk makan, sedangkan orang-orang miskin tidak diundang. Barangsiapa yang tidak menghadiri undangan walimah, maka ia durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya” .

10 Sifat untuk Menjadi Pribadi yang Baik

Manjadi seorang yang baik tentu sangat diidam-idamkan oleh semua orang. Memiliki kepribadian yang baik tentu akan disukai oleh banyak orang. Karena umumnya manusia menyukai kebaikan, buka keburukan.

Begitu sebaliknya, memiliki kepribadian yang buruk tentu akan dijauhi oleh orang lain sehingga akan terkucil dari pergaulan.

Bagaimana sih agar kita menjadi sesorang yang memiliki kepribadian yang baik? Berikut sepuluh sifat yang harus dimiliki oleh seseorang yang berkepribadian baik.

1. Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta.  Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Rendah Hati
Beda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, rendah hati justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yg setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Bersikap Positif
Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam.

5. Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Bertanggung Jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau merasa kecewa dan sakit hati, tidak akan menyalahkan siapapun. Selalu menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Kepercayaan Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Orang yang percaya diri tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar tetap tegar,
tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empaty
Empati adalah sifat yg sangat mengagumkan. Orang yg berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik, selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Demikianlah 10 sifat yang menandakan seseorang mempunyai kepribadian yang baik. Apakah Anda termasuk diantara sepuluh sifat-sifat diatas? Kalau belum, mulailah dari sekarang.