Jumat, 29 Juni 2012

Melakukan yang Baik dan Benar di Mata TUHAN

2 TAWARIKH 14 : 2
2 Asa melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, ALLAH-nya.
Asa adalah seorang raja Yehuda yang takut akan ALLAH. Raja Asa ini menggambarkan orang Kristen. Sebagai orang yang mengenal ALLAH, Asa melakukan sesuatu yang baik di mata TUHAN. Hal ini merupakan suatu teladan bagi kita, anak-anak TUHAN. Banyak orang Kristen belum melakukan apa-apa bagi TUHAN, tetapi sudah banyak menuntut kepada TUHAN dengan bertanya: "Apa yang sudah TUHAN perbuat bagi saya?" 
Sebelum kita melakukan sesuatu bagi ALLAH, IA telah memberikan sesuatu terlebih dahulu, yakni memberikan yang terbaik bagi seluruh umat manusia. IA memberikan nyawa-NYA sebagai penanggung hukuman bagi kita, sehingga setiap orang yang percaya kepada-NYA menerima pembebasan dari hukuman. Sebagai orang Kristen, mulai saat ini kita harus menanamkan dalam hati: "Apa yang sudah saya perbuat bagi TUHAN?"
Yang dilakukan Asa "melakukan apa yang baik dan benar di mata TUHAN" tampaknya sederhana, namun sulit dilakukan. Sebab standar yang digunakan untuk mengukur sesuatu itu baik dan benar bukanlah berdasarkan standar manusia, melainkan standar ALLAH. Yang baik dan benar di dalam dunia belum tentu baik dan benar di mata TUHAN. Tetapi sesuatu yang baik dan benar di mata TUHAN, pastilah sesuatu yang sempurna.
Banyak orang bertanya-tanya, seperti apa perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai yang baik dan benar di mata TUHAN. Mereka bertanya-tanya sebab tidak memiliki standar ALLAH untuk mengukur perbuatan yang baik dan yang benar. Tetapi sebagai anak-anak TUHAN, sesuatu yang baik dan benar itu harus dilihat dari sudut pandang ALLAH. Raja Asa telah berhasil melakukan hal ini. Jika Asa mampu, seharusnya kita juga mampu.
Apabila kita ingin melakukan sesuatu yang baik di mata TUHAN, langkah awal yang harus kita perbuat adalah mengenal terlebih dahulu Pribadi ALLAH. Tanpa mengenal ALLAH, bagaimana mungkin kita mampu melakukan sesuatu yang baik dan benar di mata ALLAH? Contohnya, seorang istri ingin berbuat baik kepada suaminya. Sang istri memasakkan masakan enak bagi suaminya. Dia masak makanan yang bercita rasa asin dan pedas sesuai dengan selera sang istri yang berasal dari Vietnam. Tetapi sang suami berasal dari suku Jawa lebih menyukai masakan yang agak manis dan tidak pedas. Masakan sang istri tidak cocok bagi sang suami, karena istri tidak mengenal selera suaminya dengan baik, sehingga usaha sang istri sia-sia.
MAZMUR 25 : 8 - 9
  TUHAN itu baik dan benar; sebab itu IA menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.  IA membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan IA mengajarkan jalan-NYA kepada orang-orang yang rendah hati.
Hanya TUHAN yang baik dan benar; IA adalah sumber segala sesuatu yang baik dan benar. Jika demikian, bagaimana agar kita yang tidak benar ini mampu melakukan sesuatu yang baik dan benar? Mengenal TUHAN melalui pengenalan Firman TUHAN. Melalui Firman, TUHAN mengajarkan orang yang sesat tentang bagaimana berbuat baik dan benar. Selain itu, kita harus merendahkan hati. Sebab TUHAN hanya menuntun orang yang memiliki kerendahan hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar